Jumat, 12 Juli 2013

GURUKU BERMUTU, INDONESIAKU MAJU


GURUKU BERMUTU, INDONESIAKU MAJU
Oleh: Dewi Ratna Pertiwi (12108244094)

     Saat ini banyak isu yang mengancam perkembangan negara kita, termasuk rendahnya kualitas pendidikan. Faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya yaitu mutu guru yang rendah. Kalau guru kita tidak bermutu, bagaimana dengan mutu anak didiknya?
     Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat mengawalinya dengan peningkatan mutu guru di Indonesia. Disini, saya akan membicarakan tentang standar kualitas pribadi guru, yang mencakup wibawa, tanggung jawab dan disiplin.
     Pendidikan di Indonesia secara luas masih banyak hal yang perlu dibenahi, baik infrastruktur sekolah maupun kualitas pendidikan yang meliputi guru dan muridnya. Masa depan bangsa sangat bergantung pada generasi muda/pelajar sekarang ini. Kalau pelajar kita rusak, maka rusaklah masa depan bangsa, sehingga peran guru sangat dominan terhadap kemajuan Indonesia. Generasi muda penerus bangsa tentu tidak lahir begitu saja, mereka harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan memberikan pendidikan dan keterampilan. Oleh sebab itu, kualitas pendidikan merupakan hal yang mendasar dalam membentuk penerus bangsa yang berkualitas.
     Guru sebagai salah satu pilar pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang baik akan tercapai dengan adanya guru yg berkualitas dan bermutu. Guru yang bermutu harus memiliki semangat juang yang tinggi, mampu menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan lingkungan dalam perkembangan IPTEK, mampu belajar dan bekerja sama dengan profesi lain, serta memiliki etos kerja yang kuat. Semua elemen yang berkaitan dengan dunia pendidikan itu penting dan akan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya, baik itu bangunan, kurikulum, guru, murid, termasuk orang tua murid juga memiliki peran dalam memajukan dunia pendidikan.
     Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya, setiap perbincangan mengenai pembaruan kurikulum dan pengadaan alat-alat belajar selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapa penting posisi guru dalam dunia pendidikan. Guru merupakan pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi anak didik serta lingkungannya. Guru yang berwibawa harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual dalam pribadinya, serta memiliki pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang dikembangkan.
     Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya motivasi. Motivasi berpengaruh dalam keberhasilan belajar siswa. Seorang guru memerankan diri sebagai motivator untuk murid-muridnya. Guru sebagai penyemangat dan pendorong siswa dalam pengembangan kegiatan belajar siswa. Keberadaan siswa yang kurang berprestasi, bukan hanya disebabkan karena kemampuannya yang rendah, tetapi dapat juga disebabkan karena tidak adanya motivasi belajar dari siswa sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat mengetahui hal-hal yang menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajar. Guru harus merangsang dan memberikan dorongan untuk membangkitkan kembali semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa.
     Salah satu masalah rendahnya mutu guru yaitu pada kedisiplinan. Secara tidak sadar, proses penegakan disiplin yang kurang sesuai dapat menghambat perkembangan dunia pendidikan Indonesia. Dengan disiplin yang tegas di sekolah serta dengan kurikulum yang tepat, maka akan tercipta calon-calon pemimpin bangsa yang berkualitas. Sedangkan untuk para guru, peraturan yang jelas dan tegas juga perlu diterapkan. Masih banyak tenaga pengajar yang "lupa" akan kewajibannya, seperti ijin karena tidak bisa mengajar yang sering diabaikan. Dalam hal ini, guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional karena mereka bertugas untuk mendisiplinkan peserta didik di sekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penanaman disiplin guru harus dimulai dari dirinya sendiri yang dapat diwujudkan dalam  tindakan dan perilakunya. Kualitas seorang guru mutlak diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memadahi dan berguna di kehidupan. Para guru juga dituntut untuk mendidik siswanya dengan harapan terciptanya calon-calon pemimpin di masa depan.
     Guru diibaratkan sebagai orang tua murid di sekolah. Di sekolah, guru diharapkan tidak hanya sekedar menyampaikan materi kepada siswa untuk mencerdaskan akademik anak didik. Namun guru harus mampu mendidik, menempa kualitas anak didik, dan menanamkan karakter serta budi pekerti pada anak didik. Tanggung jawab inilah yang harus dipikul para guru setiap harinya. Namun semua itu hanya berlaku di lingkungan dan jam sekolah. Selebihnya para orang tua kembali mengambil alih kewajiban mendidik dan mengarahkan si anak ke jalan yang benar.
     Pendidikan bermutu tidak akan terwujud tanpa adanya guru berkualitas. Sejalan dengan kenyataan tersebut, upaya awal yang harus dilakukan untuk mewujudkan pendidikan bermutu adalah meningkatkan kualitas guru. Melalui peningkatan mutu guru, guru akan mampu mengembangkan mutu pembelajaran yang dilaksanakannya. Peningkatan mutu pembelajaran ini akan berdampak pada peningkatan mutu lulusan. Pada akhirnya kepemilikan karakter guru yang efektif akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan dan tercapainya Indonesia yang maju. Selain itu, peran aktif dari pemerintah juga menentukan kualitas pendidikan di Indonesia. Kesejahteraan para guru, kemaanan dan kenyamanan proses belajar mengajar dan penetapan kurikulum diperlukan untuk mengarahkan dunia pendidikan ke arah yang jauh lebih baik. Semua harus berkerja sama untuk memajukan kualitas pendidikan untuk menjadikan Indonesia semakin maju.
Ayo Bangkit Guruku !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar