Jumat, 12 Juli 2013

Cerita Observasi di SDN Srikayangan

Beberapa waktu lalu, kami diberi kesempatan untuk melakukan observasi di SD Negeri Srikayangan yang bertempat di Kaliwinong Lor, Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo. Kegiatan ini kami lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Kami beranggotakan empat orang, yaitu Dewi Ratna Pertiwi, Eli Fauzi Rahma, Fatchiyah, dan Titin Setianingrum.
Hari pertama kami datang kesana, kami disambut dengan hangat oleh kepala sekolah, guru-guru, dan murid-muridnya. Kami merasa senang karena pihak dari SD tersebut sangat kooperatif dan bisa diajak bekerjasama sehingga mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas kuliah ini. Dan tanpa disangka ternyata kepala sekolah di SD N Srikayangan adalah tetangga dari bapak Bambang Saptono. Di hari kedatangan pertama itu, juga merupakan hari pertama dimana kami diizinkan untuk masuk kelas dan berinteraksi langsung dengan siswa, khususnya siswa kelas IV.  Awalnya kami sempat kaget karena suasana pembalajaran saat itu sangat tidak kondusif. Siswa ramai, berlarian kesana-kemari, tidak bisa tenang, dan cenderung tidak memperhatikan pelajaran. Kebetulan, waktu itu sedang berlangsung pelajaran bahasa inggris. Sepertinya guru bahasa inggris tersebut terlihat kewalahan menghadapi anak-anak. Ada beberapa anak yang tidak mengerjakan PR dari guru, dan mereka disuruh untuk mengerjakan PR tersebut di luar kelas. Dan anehnya, anak-anak tidak takut dimarahi dan mereka malah mengabaikan nasehat dari guru tersebut.
Hari kedua kami observasi juga cukup membuat kami heran, suasananya sangat berbeda dengan observasi pada hari pertama. Jam pertama kami masuk adalah saat pelajaran Pendidikan Agama Islam, suasana cukup kondusif dan tenang, siswa-siswa juga terkondisikan untuk belajar. Pembelajaran juga menyenangkan, anak-anak belajar sambil bernyanyi, menghafal ayat-ayat, dan mendengarkan penjelasan guru. Pada saat siswa disuruh untuk hafalan ada anak yang belum hafal, dia terlihat gugup, dan takut kalau dimarahi guru. Mereka juga mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh guru. Pada saat itu ada anak yang sedang kebingungan mencari buku, ia takut bukunya tertinggal di rumah. Di tengah berlangsungnya pelajaran agama, ternyata siswa ditinggal rapat oleh gurunya, dan diberikan tugas untuk mengerjakan soal di LKS. Mereka dengan patuh segera mengerjakan tugas itu, setelah tugas selesai mereka mulai bermain-main dengan teman-temannya. Suasana kelas mulai ramai lagi, ada yang dorong-dorongan, ada juga yang usil terhadap temannya.
Jam pertama berakhir, kemudian dimulai pelajaran dengan guru kelas. Saat pembelajaran dengan guru kelas, siswa juga tenang dan menunjukkan minatnya untuk belajar, tidak seperti saat pelajaran bahasa inggris. Sewaktu pembelajaran dengan guru kelas, ibu guru menyuruh anak-anak untuk berkelompok, ada anak yang senang karena satu kelompok dengan teman akrabnya, ada juga yang kurang senang dan malah marah waktu disuruh untuk duduk di samping teman lawan jenisnya. Sewaktu diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh guru, anak juga aktif menjawab, mereka sama sekali tidak takut dalam menjawab soal.
Hari ketiga observasi kami juga tidak kalah menyenangkan walaupun kami melakukannya di luar jam pelajaran karena hanya tinggal memberikan angket, sosiometri, dan autobiografi. Anak-anak tampak semangat mengisi setiap pertanyaan demi pertanyaan yang ada. Mereka juga tidak takut untuk bertanya bila ada hal yang kurang jelas. Saat itu kami menjadi tambah dekat dengan mereka. Banyak hal yang kami peroleh selama kami melakukan observasi di SD. Kami merasa beruntung bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar